Mainkan game flappy naruto di hapemu
Posted by
wahyu ibadurahman
Your Ads Here
Kali ini blogdzig mau memberikan game flappy naruto pengganti flappibird . silahkan ambil disini
apa sih game flappybird itu. mari kita bahas.
Tidak ada yang menarik sama sekali, ini mungkin kata pertama yang meluncur ketika pertama kali Kamu melihat Flappy Bird berjalan di perangkat Android atau iOS. Tidak seperti sebagian besar game mobile, se-casual apapun yang masih membawa sedikit elemen cerita lewat serangkaian cut-scene atau animasi pendek, Flappy Bird hadir lugas. Tidak ada instruksi berbelit yang harus Kamu hadapi, bukan karena sang developer dari Vietnam – Nguyen Ha Dong yang pemalas, tetapi karena memang dasarnya game ini tidak menawarkan permainan yang berbelit. Kamu hanyalah seekor burung aneh yang tidak bisa terbang.
Dengan bentuk bibir aneh dan warna beragam yang hadir secara acak setiap kali Kamu mengulang permainan, Flappy bird hadir dengan mekanik dan misi yang super sederhana. Misi? Game casual yang satu ini memang tidak memiliki hadir. Kamu hanya diminta untuk bergerak melewati sebanyak mungkin palang yang melintang di sepanjang jalur, dengan hanya meninggalkan sedikit celah di antaranya. Sesuai dengan judulnya, burung yang Kamu gunakan ini bukanlah burung yang cukup pintar untuk menggunakan sayapnya secara sempurna. Kamu harus melakukan tap untuk membantu burung ini mengepakkan sayap satu kali. Pertarungan melawan gravitasi pun dimulai.
Dengan kecenderungan sang burung yang akan jatuh dengan kecepatan tinggi, cara terbaik untuk melewati setiap celah rintangan adalah dengan memprediksi seberapa banyak Kamu harus melakukan tap untuk mendapatkan ketinggian yang sesuai. Terdengar mudah? Tunggu dulu! Terlepas dari semua kesederhanaan yang memang meninggalkan kesan game mobile yang kentara, hanya gamer-gamer hardcore saja yang mungkin akan tahan memainkan game yang satu ini!
Melakukan tapping kecil untuk membuat burung aneh mengepakkan sayap kecilnya dan bergerak sedikit melawan gravitasi, Flappy Bird memang mengusung mekanik gameplay yang familiar.
Jika harus dibandingkan, tampak jelas ide gameplay Flappy Bird memang meminjam salah satu stage dalam laut Mario Bros NES yang terhitung ikonik di masa lalu. Dengan ciri mekanik sama dimana Kamu harus bergerak pelan untuk melawan gravitasi yang secara konsisten mendorong Kamu ke bawah sembari menghindari setiap rintangan yang ada, desain karakternya sendiri bahkan mirip dengan “Cheep Cheep” – karakter ikan dari franchise utama Nintendo ini. Satu-satunya yang membedakan Flappy Bird mungkin tingkat kesulitannya yang sama sekali tidak mengenal kata kompromi.
Berbeda dengan game-game klasik yang mungkin bisa Kamu pelajari karena desain level yang konsisten, Flappy Bird hadir dengan konsep rintangan acak yang terus berubah, menawarkan kesulitan yang unik setiap kali Kamu memainkan game ini berulang kali. Walaupun secara visual dan mekanik, ia tampil menyerupai Mario, namun jika kita hendak menyimpulkan sensasi seperti apa yang ia tawarkan, kami tidak akan segan untuk menyebutnya sebagai suksesor dari salah satu game klasik tersulit – Silver Surfer yang sempat dirilis di NES. Konsep dimana kegagalan menjadi hal yang “tertunda”, dan tidak bisa dihindari.
Apa yang membuat Silver Surfer begitu terkenal di masa lalu? Semua gamer masa lampau tentu ingat bagaimana game ini didesain untuk membunuh karakter utama Kamu di tingkat piksel, hal sama yang terjadi dengan Flappy Bird. Tidak ada celah untuk kesalahan sama sekali untuk game mobile yang satu ini. Mengendalikan ketinggian saja sudah merepotkan, namun berhadapan dengan sistem collision “tidak masuk akal” yang akan membunuh Kamu dengan hanya bersinggungan satu piksel dengan setiap rintangan menjadi tantangan yang paling utama. Satu piksel saja yang bersentuhan, Kamu akan langsung tewas seketika, dan dipaksa untuk mengulang permainan dari awal. Tidak ada sistem item, atau hal apapun yang memungkinkan Kamu untuk mendapatkan kesempatan kedua. Flappy Bird menawarkan gameplay dan tingkat kesulitan selugas itu.
apa sih game flappybird itu. mari kita bahas.
Tidak ada yang menarik sama sekali, ini mungkin kata pertama yang meluncur ketika pertama kali Kamu melihat Flappy Bird berjalan di perangkat Android atau iOS. Tidak seperti sebagian besar game mobile, se-casual apapun yang masih membawa sedikit elemen cerita lewat serangkaian cut-scene atau animasi pendek, Flappy Bird hadir lugas. Tidak ada instruksi berbelit yang harus Kamu hadapi, bukan karena sang developer dari Vietnam – Nguyen Ha Dong yang pemalas, tetapi karena memang dasarnya game ini tidak menawarkan permainan yang berbelit. Kamu hanyalah seekor burung aneh yang tidak bisa terbang.
Dengan bentuk bibir aneh dan warna beragam yang hadir secara acak setiap kali Kamu mengulang permainan, Flappy bird hadir dengan mekanik dan misi yang super sederhana. Misi? Game casual yang satu ini memang tidak memiliki hadir. Kamu hanya diminta untuk bergerak melewati sebanyak mungkin palang yang melintang di sepanjang jalur, dengan hanya meninggalkan sedikit celah di antaranya. Sesuai dengan judulnya, burung yang Kamu gunakan ini bukanlah burung yang cukup pintar untuk menggunakan sayapnya secara sempurna. Kamu harus melakukan tap untuk membantu burung ini mengepakkan sayap satu kali. Pertarungan melawan gravitasi pun dimulai.
Dengan kecenderungan sang burung yang akan jatuh dengan kecepatan tinggi, cara terbaik untuk melewati setiap celah rintangan adalah dengan memprediksi seberapa banyak Kamu harus melakukan tap untuk mendapatkan ketinggian yang sesuai. Terdengar mudah? Tunggu dulu! Terlepas dari semua kesederhanaan yang memang meninggalkan kesan game mobile yang kentara, hanya gamer-gamer hardcore saja yang mungkin akan tahan memainkan game yang satu ini!
Melakukan tapping kecil untuk membuat burung aneh mengepakkan sayap kecilnya dan bergerak sedikit melawan gravitasi, Flappy Bird memang mengusung mekanik gameplay yang familiar.
Jika harus dibandingkan, tampak jelas ide gameplay Flappy Bird memang meminjam salah satu stage dalam laut Mario Bros NES yang terhitung ikonik di masa lalu. Dengan ciri mekanik sama dimana Kamu harus bergerak pelan untuk melawan gravitasi yang secara konsisten mendorong Kamu ke bawah sembari menghindari setiap rintangan yang ada, desain karakternya sendiri bahkan mirip dengan “Cheep Cheep” – karakter ikan dari franchise utama Nintendo ini. Satu-satunya yang membedakan Flappy Bird mungkin tingkat kesulitannya yang sama sekali tidak mengenal kata kompromi.
Berbeda dengan game-game klasik yang mungkin bisa Kamu pelajari karena desain level yang konsisten, Flappy Bird hadir dengan konsep rintangan acak yang terus berubah, menawarkan kesulitan yang unik setiap kali Kamu memainkan game ini berulang kali. Walaupun secara visual dan mekanik, ia tampil menyerupai Mario, namun jika kita hendak menyimpulkan sensasi seperti apa yang ia tawarkan, kami tidak akan segan untuk menyebutnya sebagai suksesor dari salah satu game klasik tersulit – Silver Surfer yang sempat dirilis di NES. Konsep dimana kegagalan menjadi hal yang “tertunda”, dan tidak bisa dihindari.
Apa yang membuat Silver Surfer begitu terkenal di masa lalu? Semua gamer masa lampau tentu ingat bagaimana game ini didesain untuk membunuh karakter utama Kamu di tingkat piksel, hal sama yang terjadi dengan Flappy Bird. Tidak ada celah untuk kesalahan sama sekali untuk game mobile yang satu ini. Mengendalikan ketinggian saja sudah merepotkan, namun berhadapan dengan sistem collision “tidak masuk akal” yang akan membunuh Kamu dengan hanya bersinggungan satu piksel dengan setiap rintangan menjadi tantangan yang paling utama. Satu piksel saja yang bersentuhan, Kamu akan langsung tewas seketika, dan dipaksa untuk mengulang permainan dari awal. Tidak ada sistem item, atau hal apapun yang memungkinkan Kamu untuk mendapatkan kesempatan kedua. Flappy Bird menawarkan gameplay dan tingkat kesulitan selugas itu.
Efek Psikologis yang Unik
Tidak adanya kesempatan kedua sekaligus lingkungan yang siap membunuh Kamu jika melakukan sedikit saja kesalahan, bahkan di level piksel sekalipun, memang membuat Flappy Bird menarik. Namun, satu hal yang membuat ia tampil sebagai fenomena baru sekaligus primadona mobile gaming selama beberapa minggu terakhir ini justru terletak pada kemampuannya untuk menimbulkan beragam efek psikologis selama Kamu bermain. Satu yang pasti, ini bukanlah tipe game casual “menyenangkan” yang didesain untuk membuat Kamu tersenyum, tertawa lebar, dan bahagia. Seperti halnya game-game hardcore di pasaran, Flappy Bird adalah sumber frustrasi yang paling mumpuni, walaupun uniknya, tetapi adiktif di saat yang sama. Sempat mengingatkan kami akan sensasi yang ditawarkan nama besar seperti Dark Souls, misalnya.
Selama menjajal game ini, ada banyak perasaan bercampur aduk dan menjadi pengalaman unik tersendiri. Perasaan pertama adalah kecemasan yang berlebih. Fakta bahwa kesalahan sekecil apapun akan menghabisi nyawa Kamu secara instan dan memaksa Kamu mengulang permainan dari awal, membuat perasaan cemas yang secara konsisten hadir. Apalagi ketika papan skor mulai menunjukkan angka besar yang mendekati best score Kamu. Menariknya lagi? Semakin Kamu cemas dan ingin berhati-hati, semakin terbuka peluang Anda melakukan kesalahan dan tewas. Kedua, frustrasi. Tidak kata “menang” di Flappy Bird, hanya kegagalan yang tertunda. Oleh karena itu, kematian menjadi sesuatu yang tidak bisa dihindari. Namun bayangkan, apa yang Anda rasakan, jika sebuah hal yang sudah Anda kerjakan dengan super hati-hati dan penuh konsentrasi, ternyata harus hancur berantakan karena kesalahan bodoh yang seharusnya tidak terjadi? Marah atau frustrasi tentu saja menjadi respon yang paling masuk akal. Sensasi inilah yang akan Anda temukan secara berulang-ulang, di setiap permainan Flappy Bird ini.
Namun ketika Kamu berhasil mengalahkan skor terbaik Kamu sendiri, ada sensasi yang ketiga yang selalu hadir – kepuasan. Ada perasaan puas tersendiri ketika Kamu berhasil mencetak puluhan angka yang diketahui banyak orang, bukan perkara yang mudah. Dan yang keempat? Adiktif. Terlepas dari tingkat kesulitan yang ia tawarkan, Flappy Bird mampu menarik Kamu untuk terus menjajal game ini berulang kali, berusaha menyelesaikan sebuah misi personal yang sebenarnya tidak diminta oleh sang developer.
Kesimpulan
Sebuah game mobile untuk gamer hardcore, kesimpulan yang satu ini tampaknya tidak berlebihan untuk menjelaskan apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Flappy Bird. Jangan tertipu dengan tampilan 16 bit penuh warnanya yang mungkin meninggalkan kesan sebuah game anak-anak menyenangkan, atau sekedar klon baru untuk Angry Birds. Walaupun mengusung sistem permainan yang super sederhana, fakta bahwa game ini tidak menyediakan sedikit pun ruang untuk kesalahan yang harus Kamu bayar mahal dengan nyawa justru membuatnya menarik di mata para gamer yang memang haus akan tantangan. Mekanik yang terasa familiar, namun di sisi lain, tidak mudah dikuasai begitu saja membuatnya kian mudah “dinikmati”. Uniknya lagi, semua formula ini terhitung berhasil menawarkan beragam sensasi dan efek psikologis. Marah, frustrasi, namun juga mampu memicu rasa puas tersendiri? Flappy Bird menyediakan semua hal tersebut.
Tidak ada alasan untuk tidak menjajal Flappy Bird, sebenarnya. Tidak hanya untuk sekedar ikut sebuah gelombang tren yang tengah menyebar di seluruh dunia, namun untuk mencicipi sebuah pengalaman gaming klasik yang lugas. Sebuah game yang tidak menawarkan kompleksitas apapun, menantang, namun di sisi lain – adiktif. Perpaduan unik yang cukup untuk membuat gamer yang sudah menjajalnya terpecah menjadi dua kelompok: mereka yang giat berjuang menempuh skor setinggi mungkin dan mereka yang bahkan sudah menghapus game ini sejak 2 menit permainan. Atau Kamu termasuk kelompok ketiga, yang membenci game ini, namun terus memainkannya di setiap kesempatan luang yang ada.
Flappy Bird tersedia gratis untuk platform Android dan iOS, dengan ukuran size installer yang terhitung kecil.
Bagaimana dengan Kamu sendiri yang sudah menjajal game yang satu ini? Berapa skor yang sudah berhasil Kamu telurkan? Jangan ragu untuk sedikit menyombongkan skor legit Kamu di bagian bawah komen artikel review yang satu ini.
tag: game naruto, naruto shepuden, sharngan, sasuke, kakashi, sakura, obito, rin, hinata, konoha, gakure, kartun jepang,
tag: game naruto, naruto shepuden, sharngan, sasuke, kakashi, sakura, obito, rin, hinata, konoha, gakure, kartun jepang,
Your Ads Here
Your Ads Here
Your Ads Here
Your Ads Here
Newer Posts
Newer Posts
Older Posts
Older Posts
Comments